
Orang-Orang
Kampus Hijau Hitam
Oleh:Kang
Aswan
“Kapan kita bisa berbicara lagi
tentang Umat, tentang Bangsa, dan tentang Kita?”
Hujan diakhir Februari.
Aku punya cerita
untukmu. Sini! Mari kita duduk di sebuah kedai kopi di persimpangan jalan raya
sebelah kanan lampu lalu lintas itu. Nanti kita duduk dikursi yang paling ujung. Sambil menikmati
secangkir cappucino. Atau coffe latte. Barangkali kamu lebih suka macchiato,
atau espresso frappucino. Terserah kamu. Kamu juga boleh pesan Croisant isi tuna. Biar aku yang bayar.
Nanti aku siapkan juga
koran sore. Buku filsafat barat dan Islam, buku pemikiran-pemikiran sosialis,
kapitalis, marxis dan demokrasi. Komunis? Ya, aku bawa sekalian. Lalu, kita
akan bicara tentang umat, bicara tentang bangsa dan bicara tentang kita.
O ya, akan aku
ceritakan sebuah kisah. Kisah orang-orang yang kuliah di Kampus Hijau Hitam.
Tunggu dulu, aku pesan secangkir kopi dan sebatang kretek dulu. Izinkan sedikit
waktu untuk aku menyalakan dan menghisapnya satu kali.
Baiklah ayo kita mulai.
Orang-orang Kampus
Hijau Hitam adalah para mahasiswa yang berhimpun dalam melaksanakan peran
sebagai khilafah. Kampus Hijau Hitam
diharapkan mampu menjadi alat perjuangan dalam mentranformasikan gagasan dan
aksi terhadap rumusan cita yang ingin dibangun yakni insan akademis, pencipta,
pengabdi, yang bernafaskan Islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya
masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
Kampus Hijau Hitam
memiliki platform yang jelas dalam menyusun agenda dengan mendekatkan diri
kepada realitas masyarakat dan secara konsisten membangun proses dialektika
secara objektif dalam pencapaian tujuannya.
Banyak mahasiswa yang jorjoran dan saling berebut pengaruh
tidak hanya di jalan-jalan bahkan sampai di dalam ruang-ruang kuliah.
Masing-masing selalu menunjukkan identitas keanggotaannya dengan memasang atribut
di baju.
Mahaiswa Hijau Hitam
ini unik. Mudah bagi mahaiswa Hijau Hitam mencari IPK tinggi dengan beronani
sendiri di kampus, bergelut dengan buku-buku kampus. Mudah bagi mahasiswa Hijau
Hitam berfoya-foya, pesta, menikmati masa muda. Bahkan sangat mudah bagi
mahasiswa Hijau Hitam menjadi mahasiswa Kupu-Kupu (kuliah pulang), atau menjadi
mahasiswa yang mengukur jalan dari kos ke kampus dan begitu seterusnya. Tapi,
mahasiswa Hijau Hitam tahu peranannya sebagai seorang manusia dan mahasiswa.
Tak IP tinggi yang penting tiga. Tak butuh pesta untuk bahagia. Tak butuh
banyak pasukan untuk berperang.
Mahasiswa Hijau Hitam
tahu untuk apa manusia diciptakan di muka bumi. Menurut fitrah kejadianya,
manusia diciptakan bebas dan merdeka. Karenanya kemerdekaan pribadi adalah hak
yang pertama. Tidak ada sesuatu yang lebih berharga dari pada kemerdekaan itu
sendiri. Sifat bebas dan merdeka adalah mutlak diperlukan.
Mahaiswa dan
kualitas-kualitas yang dimilikinya menduduki kelompok elit dalam generasinya.
Sifat kepeloporan, keberanian dan kritis adalah ciri dari kelompok elit dalam
generasi muda, yaitu kelompok mahasiswa itu sendiri. Sifat kepeloporan,
keberanian dan kritis yang didasarkan pada obyektif yang harus diperankan
mahasiswa bisa dilaksanakan dengan baik apabila mereka dalam suasana bebas
merdeka dan demokratis obyektif dan rasional. Sikap ini adalah yang prograsif
(maju) sebagi ciri dari pada seorang intelektual. Sikap di atas kejujuran
keadilan dan objektifitas.
Kampus Hijau Hitam
lahir karena sejarah.
Itulah yang ingin aku
ceritakan mengenai orang-orang kampus Hijau Hitam.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar