Minggu, 18 Desember 2016

Cerpen : Aku Kaki dan Kau Mata





Aku Kaki dan Kau Mata

Aku sejak kecil terlahir sebagai seorang yang buta. Aku terlahir dari keluarga Muslim yang miskin. Dan kau, kau terlahir cacat kaki. Kau tidak dapat bejalan. Kakimu lumpuh. Dan kau terlahir dari keluarga Nasrani yang miskin pula. Kedua orangtuaku meninggal dunia semenjak aku kecil. Aku terlantar di sebuah tempat pembuangan sampah dan aku dipungut oleh seorang yang baik hatinya. Begitu pula kau. Kau juga terlahir sebagai yatim piatu. Dengan orang yang sama kau dipungutya pula.
Akhirnya kita bertemu. Bertemu dan berharap untuk hidup. Hidup seperti orang-orang yang lain. Bagaimana mungkin? Aku buta dan kau lumpuh? Bagaimana aku bisa bekerja, bagaimana aku bisa sekolah, dan wanita mana yang akan mau denganku? Begitu pula dengan kau. Bagaimana kau akan bekerja? Berjalan saja kau sangat memprihatinkan, bagaimana kau akan berlari mengejar bola ketika kau ingin bermain bola?
Kau dan aku berbeda. Berbeda dengan mereka yang mempunyai mata untuk melihat dan yang mempunyai kaki kokoh untuk berjalan.
Kau bertubuh pendek dan lumpuh. Kau seorang Nasrani. Sedangkan aku bertubuh tinggi jangkung dan buta dan aku seorang Muslim. Kau mempunyai mata yang jernih, tajam dan berbinar-binar begitu indah. Tapi kau lumpuh. Aku, aku mempunyai kaki yang kuat, kokoh, dan dapat berlari kencang. Tapi aku buta.
Kawan. Kau Nasrani dan aku Muslim. Sejak kecil kita sudah yatim piatu, dan tinggal bersama dalam satu atap. Bagaimana kalau kita bekerja sama. Agar kita terlihat seperti orang-orang yang normal. Bagaimana caranya? Begini, kau bergantung pada kakiku untuk berjalan, dan aku bergantung pada matamu untuk melihat.
Aku Kaki dan Kau Mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar