Rabu, 23 November 2016

Gendhis Si Gadis Jawa



Oleh: Kang Aswan

Thomas Stamford Raffles dalam bukunya The History of Java menggambarkan kecantikannya, Wajahnya cerah bersinar seperti rembulan, begitu cantik. Raden Putri jauh lebih cantik dibanding Dewi Ratih. Dia bersinar bahkan di kegelapan, tanpa satu cacat yang ada. Dia sangat cemerlang sampai memancar ke langit saat memandang angkasa. Sinar matahari bahkan tak kuasa menandingi. Dia begitu cantik hingga tak terkatakan. Bentuk tubuhnya sangat indah, rambutnya terurai mengikal sampai ke mata kaki. Poni rambutnya tersisir rapi dan keningnya sehalus batu cendana. Alisnya bagaikan dua helai daun mimbo, ujung matanya menyudut ke atas, bola matanya besar dan tampak berkaca-kaca dan bulu matanya lentik. Hidungnya kecil dan runcing dengan deretan gigi yang rapi dan teratur. Telinganya secantik bunga gianti, dan lehernya menyerupai daun gadung muda. Lenganya menyiku seperti busur, jari-jarinya panjang dan ramping, selentik rerumputan hutan. Kukunya seperti mutiara, kulitnya kuning terang.

Tujuh belas tahun umurnya waktu itu. Tubuh langsing proporsional. Mata tajam. Menelisik jeli. Dan jadilah ia bunga kampung di pedesaan pedalamam Pulau Jawa. Sinden cantik tak terkira. Rambutnya bergelombang agak kemerah-merahan. Seperti anggrek karang merah, yang kelopaknya semarak menjulai. Gurat leher yang jenjang. Gadis Jawa itu sungguh sosok yang menggoda. Sepasang mata yang dinaungi bulu-bulu lentik. Sepasang mata itu serupa semesta, membuat segala bahasa yang jauh lebih sempurna daripada kata. Lalu bibirnya, seperti magnolia berembun ketika subuh di halaman rumah. Lembut, wangi, tampak butuh perlindungan tapi sejatinya mampu menaklukkan.

Kala itu sedang musim semi. Terlihat bunga gelisah ditengah-tengah padang ilalang. Menunggu kumbang dan kupu-kupu menghinggapinya. Bunga yang merekah adalah simbol keagungan dan kecantikan. Duri yang tajam ibarat pertahanan wanita dalam menjaga kehormatan dirinya.

Cintanya, cantiknya, keindahannya, kebijaksanaannya, perhatiannya bagaikan bunga anggrek. Ikatan kasih sayangnya, energinya, daya tariknya bagaikan bunga anyelir. Kesabaranya bagaikan bunga aster. Pesona dewasanya bagaikan bunga cattleya. Kegembiraannya, kasih sayangnya, persahabatannya, rahasianya bagaikan bunga chrysanthemum.  Kepolosannya, kemurniannya, kesuciannya, kesetiaannya, kelembutannya, kesederhanaannya bagaikan bunga daisy. Kemurnian dan kesopanannya bagaikan bunga lily.

Dialah Gendhis Si Gadis Jawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar