Senin, 21 November 2016

15 KM BERSAMA AYAH

Usai sholat subuh, Ayah siap berangkat. Setelannya lengkap: sabit yang sudah diasah, dua keranjang, botol air minum, sabak (asahan sabit) dan sepeda tuanya. Lalu, Ayah bersepeda ke Sumber, mencari rumput, 15 Kilometer jauhnya. Aku naik di tengah keranjang yang dikaitkan di sisi kiri dan sisi kanan bonjengan sepeda.

Di bawah rindang pohon solobin, Ayah bersepeda pelan-pelan, melalui gedung-gedung tinggi pabrik semen, kebun-kebun liar, dan jejeran panjang pohon reboisasi bumi Tuban. Di kawasan itu Ayah dan aku beristirahat dipinggir jalan. Aku melambaikan tangan kepada siapa pun di atas mobil yang lewat. Waktu itu kira-kira aku baru berumur 5 tahun.

Ayah menuntun sepedanya waktu mendaki jalan menanjak pabrik semen. Lelaki tua itu harus menaklukkan rute jalan yang berkelok kelok. Aku yang duduk diam di belakang, menikmati setiap kali roda sepeda melewati jalan yang bergelombang. Rasanya tidak dapat aku gambarkan. Yang jelas pantatku naik turun. Lalu, Ayah akan terseok-seok mengayuh sepeda melawan angin melalui jalan panjang Desa Tamandang. Tapi, tak mengapa, sebab kesusahannya akan terbayar dengan penuhnya dua keranjang besar dengan rumput segar nan hijau.

Ayah mengayuh sepedanya semakin cepat ketika mendengar tawaku. Dia juga tertawa, seperti tanpa ada lelah. Sesekali ia mengucek matanya karena kemasukan keringat. Ayah semakin dekat. Aku berbunga-bunga karena aku ingin mencari kepiting dilubang-lubang pembatas sawah.
"Hati-hati lo nak!" Perhatian Ayah yang tak mau aku kenapa-napa.
Akhirnya, penuh sudah dua keranjang rumput itu. Senyum Ayah adalah ungkapan terimakasih yang tak terkatakan. Dia menepuk-nepuk pundakku, mengucapkan,
"Ayo nak! Kita pulang. Bawa kepitingmu dan masukkan dalam plastik!" Dengan pelan sekali, lalu beranjak pulang.

Ayah akan mengayuh sepedanya lagi sejauh 15 Kilometer. Melintasi jalan sepi, menaklukan jalan menanjak dan berkelok-kelok, melawan angin. Ku pandangi punggung Ayahku. Penuh keringat, basah kuyup. Punggung itu tak lagi tegap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar