Rabu, 23 November 2016

Ratapan Petani




Oleh: Kang Aswan

Sudah dari dulu nenek moyangku seorang petani
Sawah terbentang air melimpah
Di sana terlihat indah

Hingga pabrik datang
Sawah semakin menghilang
Hingga pabrik tiba
Petani pergi memburuh ke kota

Sandang pangan negeri berada dia atas pundak kami
Tapi kini pundak tak lagi sanggup memikul
Karena memang tak ada lagi yang akan dipikul

Teman-temanku banyak yang kehilangan nyawa
Teman-temanku banyak yang dipenjara
Teman-temanku banyak yang hidupnya sengsara

Tanahku tak lagi subur
Karena tergenang lumpur
Batu sudah hancur
Tanah sudah lebur

Mentari tak lagi terik
Karena asap polusi pabrik
Pipit tak lagi bergelayut
Karena padi sudah pada dicabut

Singaraja, 23 November 2016
Untuk para petani desaku yang sedang berjuang mempertahankan tanahnya
Untuk para petani Rembang yang berjuang demi tanah  melawan pabrik semen
Untuk para petani seluruh Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar