Oleh: Kang Aswan
Sudah dari dulu
nenek moyangku seorang petani
Sawah terbentang
air melimpah
Di sana terlihat
indah
Hingga pabrik
datang
Sawah semakin
menghilang
Hingga pabrik
tiba
Petani pergi
memburuh ke kota
Sandang pangan
negeri berada dia atas pundak kami
Tapi kini pundak
tak lagi sanggup memikul
Karena memang
tak ada lagi yang akan dipikul
Teman-temanku
banyak yang kehilangan nyawa
Teman-temanku
banyak yang dipenjara
Teman-temanku
banyak yang hidupnya sengsara
Tanahku tak lagi
subur
Karena tergenang
lumpur
Batu sudah
hancur
Tanah sudah
lebur
Mentari tak lagi
terik
Karena asap
polusi pabrik
Pipit tak lagi
bergelayut
Karena padi
sudah pada dicabut
Untuk para petani Rembang yang berjuang demi tanah melawan pabrik semen
Untuk para petani seluruh Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar