Jumat, 25 November 2016

PANTASKAH KITA SOMBONG

Ada sebuah kisah seseorang yang hidup sendiri an di atas gunung. Orang itu hanya ber ibadah sepanjang hidupnya hingga 500 tahun tanpa melakukan kemaksiatan.
Suatu hari dia berdoa kepada Allah. Dalam doanya ia meminta agar kelak ketika dia meninggal, dia meminta agar meninggal dalam keadaan sujud.
Doa itupun terkabulkan. Dia meninggal dengan keadaan sujud. Orang yang begitu suci selama 500 tahun hidupnya hanya digunakan untuk beribadah menyembah Allah. Akan tetapi ada sedikit kesombongan dalam hati membuatnya lupa akan rahmat Allah.
Dalam dialognya dengan Allah.
Allah bertannya, "wahai hamba ku yang taat, bekal apa yang kamu bawa hingga kamu yakin akan masuk surga?".
Orang alim itupun menjawab dengan penuh percaya diri. "Hamba yakin masuk surga karena amal ibadah hamba".
Lalu Allah berkata pada malaikat. "Wahai malaikat, masukkan orang ini kedalam neraka, karena dia telah sombong terhadap ku".
Orang itupun kebingungan, kenapa dia dimasukkan di neraka padahal selama hidup dia tidak pernah melakukan kemaksiatan apa pun.
Lalu Allah berkata pada nya. "Wahai hamba ku, apakah kamu lupa siapa yang memberikan mata untuk melihat, siapa yang telah memberikan telinga untuk mendengar, dan siapa yang memberikan kesehatan sehingga kamu bisa menjalankan ibadah?"
Dia pun menjawab. "Engkau Ya Allah."
Lalu Allah kembali bertanya. "Lalu bagaimana kau bisa mengatakan kalau kamu masuk surga karena amal ibadah mu, padahal kamu masuk surga karena rahmat ku."
Seketika itupun hamba yang taat itu bersujud meminta ampunan pada Allah atas kelalaiannya.
Teringat juga kisah Imam Ghozali dan seekor lalat. Waktu Imam Ghozali sedang menulis ada seekor lalat hinggap di pucuk penanya dan minum tintanya. Lalu Imam Ghazali membiarkan lalat itu minum karena kasihan. Perlu di ketahui bahwa Imam Ghozali masuk surga buka karena ibadahnya dan juga bukan karena karya tulisnya. Tapi Imam Ghozali masuk surga karena kasihan pada seekor lalat.
Teringat juga kisah Syaidinna Umar bin Khatab dan seekor burung pipit. Suatu hari ketika beliau berjalan dan melihat ada anak kecil sedang mencabut bulu-bulu burung pipit. Lalu beliau mendekati anak itu dan berkata.
"Biar saya beli burung itu nak." Syaidinna Umar pun membeli burung yang tersiksa itu lalu melepaskannya. Perlu di ketahui juga Syaidinna Umar masuk surga juga bukan karena ketaatannya tapi karena menolong burung tersebut.
Sahabat renungkanlah kisah-kisah ini. Seorang yang ibadah 500 tahun, seorang Khalifah sekaligus sahabat Rasul, dan seorang Imam besar yang jelas2 taat beribadah kepada Allah saja masuk surga bukan karena ibadah meraka. Lalu bagaimana dengan kita? Kita yang masih jarang beribadah, kita yang masih melakukan kemaksiatan, apa kita pantas masuk surga?
Ketahuilah bukan amal ibadah yang menjamin masuk surga akan tetapi rahmat Allah lah yang akan membawa kita masuk surga.
Sahabat ku sekalian marilah kita berbuat baik dalam bulan yang penuh berkah ini. Semoga di bulan yang penuh kasih ini kita selalu mendapatkan rahmat Allah SWT. Ammiiin

SUMBER
Kitab Irsyadul Ibad karya asy Syaikh Zainuddin bin Abdul Aziz al-Malibary

Tidak ada komentar:

Posting Komentar