Jumat, 25 November 2016

PENDIDIKAN BUKAN LADANG BISNIS

Pendidikan bukan ladang bisnis. Membingungkan memang bagaimana bisa pendidikan dijadikan ladang bisnis? Sangat bisa pendidikan itu dijadikan ladang bisnis. Nah. Mari kita kaji sama-sama.
Berbincang-bincang dengan mas Mahrus mengenai pendidikan membuat ku galau sampai saat ini. Kenapa tidak, Mas Mahrus bilang kalau pendidikan saat ini kebanyakan dijadikan sebagai ladang bisnis. Kenapa bisa demikian? Apakah dalam dunia pendidikan banyak korupsi? Atau dalam pendidikan ada transaksi jual beli?
Jawabannya adalah ada. Pendidikan memang tempat untuk mencetak generasi muda. Tapi patut kita analisa, patut kita teliti bahwa banyak sekali skandal-skandal bisnis dalam pendidikan. Contoh riel saat ini, banyak dalam dunia pendidikan hanya dikuasai oleh satu keluarga atau dinasti.
Satu sudah punya kuasa misal bapaknya menjadi kepala sekolah lalu ibunya menjadi guru, punya anak diangkat jadi guru lagi, punya kerabat diangkat menjadi guru juga. Nah, secara tidak langsung saya dan Mas Mahrus berfikir bahwa pendidikan digunakan sebgai ladang bisnis bukan pengabdian.
Bukan hanya di sekolah. Tapi tingkat Universitas pun juga demikian. Banyak dosen yang satu keluarga. Dari mulai dosen, dekan, kejur, rektor, dan bahkan satpam itu keluarga semua. Tak sedikit juga dosen mewajibkan untuk membeli bukunya. Apa ini? Pendidikan sebagai wadah untuk mencetak generasi muda telah tercemari oleh oknum-oknum yang hanya mementingkan diri sendiri.
Mulai sekarang. Tingkatkan kesadaran kita. Khususnya sebagai seorang mahasiswa harus bisa kritis menanggapi masalah-masalah seperti ini. Agar penyakit-penyakit seperti tidak berkembang dan malah menjadi overdosis. Mencegah lebih baik daripada mengobati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar