Rabu, 08 Februari 2017

BIOLA TAK BERDAWAI




BIOLA TAK BERDAWAI
Oleh: Kang Aswan

Tak bertuan dan tak mungkin berdawai.
Aku sering terpaku melihat orang bermain biola.
Alat musik ini sangat sarat akan filosofi.
Gelap, berwibawa.
Seperti ada nyawa didalamnya.
Sesosok wanita cantik dengan wajah penuh akan seni mengahampiriku.
Dengan berjalan begitu elok.
Ia memberikanku sebuah biola yang begitu mempesona.
Kini ia berada ditanganku, berkilat, melengkung, dingin, anggun, sekalipun begitu rapuh.
Ia tampak seperti perempuan yang sangat cantik.
Bertubuh sangat terhormat.
Aku bahkan tak bisa memegangnya dengan benar.
Namun, ketika biola itu ku sampirkan dipundakku, aku sergap dengan perasaan nyaman yang tak bisa aku jelaskan.
Wanita cantik itu tertawa geli melihatku yang tampak kaku.
Tampak jelas memang aku terlahir bukan sebagai seorang pemain biola.
Tanganku kasar untuk senar-senar yang halus.
Telapak tanganku terlalu besar untuk memegang bodynya yang ramping.
Biola itu tak berdawai dipelukanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar